Jumat, 28 September 2012

FIBER OPTIC TELKOM: Di Seluruh Sulawesi Tuntas, Kini Fokus Ke Ambon & Papua

MAKASSAR: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk semakin fokus membangun jaringan fiber optic di wilayah Ambon dan Papua, karena pembangunan di seluruh Sulawesi sudah rampung 100%.
Firmansyah, General Manager Unit Consumer Service PT Telekomunikasi Indonesia Regional VII-kawasan Timur Indonesia (KTI), mengatakan pembangunan serat optik di KTI dimulai sejak 2011.
"Pembangunan serat optik di Sulawesi kami namakan trans Sulawesi. Nah, sekarang untuk trans Sulawesi sudah selesai. Artinya, dari Manado sampai Kendari, dan Makassar sudah menggunakan kabel optik semua. Sekarang kami menuju kawasan timur, yaitu Ambon dan Papua," ungkapnya, Senin (6/8/2012). Dia menjelaskan pembangunan serat optik di wilayah Ambon dan Papua akan dibagi jaringannya. Untuk wilayah atas, lewat Manado dan Ternate. Kemudian wilayah bawah, lewat Kendari dan masuk ke Ambon. "Untuk wilayah atas, nanti masuknya ke Jayapura, dan melingkari seluruh jaringan Papua. Itu yang namanya jaringan network Indonesia," ungkapnya. Dia menjelaskan perusahaan menargetkan pembangunan dan optik di seluruh KTI rampung seluruhnya pada 2015. Jika nanti rampung seluruhnya, pelanggan bisa menikmati Internet atau broadband dengan kecepatan tinggi sampai dengan 3 mega, atau bisa sampai 300 kali kecepatannya jika menggunakan satelit.
Dia mencontohkan jika menggunakan satelit kecepatannya hanya 64 kilobyte per second, maka dengan serat optik kecepatannya bisa sampai 3 mega.
Menurut Firmansyah, ekspansi utama yang dilakukan di KTI adalah infrastruktur dan akan masuk sampai ke daerah yang rural atau daerah yang baru dibangun, termasuk kabupaten baru dan belum memiliki infrastruktur.
Selain itu, pihaknya juga melakukan upgrade layanan di daerah perkotaan. "Di daerah perkotaan, sebagian besar masih menggunakan kabel tembaga. Nah, kami akan tingkatkan menjadi fiber to the home," ujarnya.
Menurutnya, jika menggunakan kabel tembaga kecepatannya hanya 1 hingga 2 mega, maka dengan fiber to the home kecepatannya bisa sampai 10 mega, sehingga layanannya bukan lagi internet biasa tetapi sudah dengan internet kecepatan tinggi bahkan juga bisa untuk kabel televisi. Upgrade layanan ini sudah dimulai pihaknya dari sekarang, bahkan beberapa lokasi yang membutuhkan upgrade layanan sudah dilakukan upgrade. Khusus di Kota Makassar, pihaknya menargetkan 10% dari jaringan yang eksisting terlebih dahulu yang akan diupgrade, dan diperkirakan sampai dengan akhir 2012 proses upgrade tersebut selesai dilakukan. Hal itu dilakukan pihaknya, untuk mengcover kebutuhan wifi di seluruh Indonesia.
Semua ekspansi yang dilakukan itu lanjutnya, bertujuan untuk mensejajarkan layanan yang ada di kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan di KTI, sehingga tidak ada lagi sekat atau perbedaan. Sebelum langkah ekspansi itu dilakukan, pihaknya mengakui terdapat kesenjangan perbedaan layanan yang ada di KBI dan KTI. "Namun dengan langkah ekspansi yang kami lakukan, perbedaan atau kesenjangan dari sisi layanan sudah tidak ada lagi. Artinya, kecepatan akses layanan di KBI, kini juga sudah bisa dinikmati oleh masyarakat di KTI," tegasnya.
Meski begitu, Firmansyah enggan menyebutkan berapa total investasi yang dikeluarkan perusahaannya, untuk beberapa langkah ekspansi tersebut.
Berdasarkan wawancara Bisnis beberapa waktu lalu dengan Dirut PT Telkom yang saat itu dijabat oleh Rinaldi Firmansyah mengatakan pembangunan serat optik di KTI akan jauh lebih panjang dari pembangunan Mataram, Kupang Cabel System (MKCS). Otomatis nilai investasinya juga lebih besar dari total investasi pembangunan Palapa Ring MKCS yang sebesar US$52 juta.
Saat itu Rinaldi juga menyebutkan pembangunan serat optik merupakan salah satu strategi pasar yang dilakukan pihaknya, guna mengantisipasi pertumbuhan pelanggan, yang diprediksi akan cukup signifikan. Dimana dengan serat optik, pelanggan tidak hanya bisa menikmati kecepatan layanan Internet speedy, tetapi juga bisa menikmati layanan triple play berupa gambar, Internet, dan suara. (bas) sumber : bisnis.com